Nama Ratu Thalisa, atau yang lebih dikenal sebagai Ratu Entok, kembali mencuat ke publik setelah selebgram asal Medan ini terjerat kasus hukum serius. Pada Selasa, 8 Oktober 2024, ia ditangkap oleh Polda Sumatera Utara di kediamannya di Kecamatan Medan Marelan. Penangkapannya didasari laporan masyarakat yang menuduhnya melakukan tindakan penistaan agama, salah satunya datang dari Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Sumut. Tuduhan tersebut memicu kontroversi besar, baik di dunia maya maupun di kalangan masyarakat luas.
Sebagai selebgram dan konten kreator yang cukup terkenal, Ratu Entok memiliki akun Instagram dengan nama @ratutalishareal yang diikuti lebih dari 91 ribu orang. Sosoknya tidak asing dengan kontroversi, sering kali menjadi perbincangan panas di berbagai platform media sosial. Salah satu kontroversi besar yang pernah dibuatnya adalah pengakuannya tentang operasi ganti kelamin, di mana ia mengklaim telah mengganti jenis kelaminnya dari laki-laki menjadi perempuan. Menariknya, prosedur tersebut tidak dilakukan di luar negeri, melainkan di dalam negeri, menjadikannya transgender pertama di Indonesia yang menjalani operasi semacam ini di tanah air. Ratu Entok juga menyatakan bahwa operasi di Indonesia lebih rumit dibandingkan dengan operasi sejenis yang dilakukan di luar negeri.
Namun, perhatian besar kini tertuju pada kasus dugaan penistaan agama yang menjeratnya. Setelah menjalani pemeriksaan intensif oleh pihak kepolisian mulai pagi hingga malam hari, akhirnya Ratu Entok ditetapkan sebagai tersangka. Kombes Hadi Wahyudi, Kabid Humas Polda Sumut, menyatakan bahwa hasil gelar perkara yang dilakukan oleh penyidik Siber Polda Sumut memutuskan bahwa Ratu Thalisa terbukti melakukan pelanggaran hukum terkait penistaan agama. Ia dijerat dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) karena unggahannya yang dinilai menghina agama Kristen.
TOPGAMING77; “HBO Menyoroti Peter Todd sebagai Calon Satoshi Nakamoto, Penemu Bitcoin”
Menurut keterangan dari pihak kepolisian, tindakan Ratu Entok tersebut dilakukan sebagai respons terhadap komentar pengguna media sosial yang memintanya memotong rambut. Komentar tersebut muncul karena beberapa netizen menganggap Ratu Entok masih seorang laki-laki. Tindakannya ini kemudian memicu amarah dari berbagai kelompok masyarakat, yang akhirnya melaporkannya ke pihak berwajib.
Dengan kasus ini, Ratu Entok tidak hanya menghadapi masalah hukum, tetapi juga semakin memperkuat posisinya sebagai sosok kontroversial. Sebagai selebgram yang kerap menjadi sorotan, kasus penistaan agama ini menambah deretan kontroversi dalam hidupnya. Publik kini menantikan kelanjutan proses hukum yang harus dihadapinya, sekaligus memunculkan pertanyaan tentang batas-batas kebebasan berekspresi di media sosial.
Bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang kasus ini, Anda bisa menonton video yang telah banyak beredar di berbagai platform, termasuk YouTube, yang membahas lebih rinci tentang kontroversi terbaru Ratu Entok.
