Nama Egianus Kogoya, pemimpin kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM), kembali menjadi sorotan publik setelah berhasil membebaskan pilot Susi Air, Philip Mehrtens, yang disandera hampir setahun. Pembebasan ini menimbulkan spekulasi dan pertanyaan mengenai motif di balik tindakan kelompok Egianus.
Tudingan bahwa Egianus menerima uang dari pemerintah sebagai syarat pembebasan Mehrtens mencuat setelah Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, menyatakan bahwa Egianus dan kelompoknya menerima uang dan senjata sebagai bagian dari kesepakatan. Klaim ini semakin memperkeruh situasi internal OPM, yang tampaknya terpecah karena dugaan penerimaan uang tersebut.
Tuduhan Penerimaan Uang oleh Egianus Kogoya
Menurut Sebby Sambom, kelompok Egianus diduga menerima sejumlah uang dan senjata dari pemerintah untuk membebaskan Philip Mehrtens. Ia mengungkapkan bahwa Edison Gwijangge, sosok yang disebut sebagai mediator, telah membawa uang sebesar Rp 25 miliar pada tahun 2023 untuk negosiasi. Namun, pada saat itu, Egianus dikabarkan menolak tawaran tersebut.
“Kecurigaan kami itu bukan hoaks, bukan praduga semata. Kami pastikan bahwa mereka menerima janji uang dan senjata untuk pembebasan pilot,” ujar Sebby. Sebby menegaskan bahwa negosiasi yang melibatkan Egianus bukan sekadar rumor, tetapi informasi yang diperolehnya langsung dari dalam kelompok OPM.
TOPGAMING77; “Alasan Rob Holding Terpinggirkan di Crystal Palace: Apa yang Terjadi?”
Bantahan Egianus Kogoya: Pembebasan Atas Dasar Kemanusiaan
Meski mendapat tudingan tersebut, Egianus Kogoya dengan tegas membantah bahwa ia atau kelompoknya menerima uang dalam proses pembebasan Philip Mehrtens. Dalam wawancaranya dengan BBC, Egianus menekankan bahwa tindakan pembebasan ini didasarkan pada kemanusiaan semata, bukan karena adanya imbalan finansial atau senjata.
“Saya tidak pernah meminta atau menerima uang untuk membebaskan pilot. Tidak ada syarat seperti itu. Keputusan ini diambil demi kemanusiaan,” kata Egianus.
Aksi Egianus Kogoya yang Mencuri Perhatian
Egianus Kogoya bukan sosok asing dalam dunia konflik di Papua. Ia telah lama dikenal sebagai pemimpin kelompok bersenjata yang sering melakukan aksi-aksi brutal terhadap aparat keamanan dan warga sipil. Kelompok Egianus dianggap salah satu yang paling berbahaya di wilayah tersebut, dengan tujuan utama memperjuangkan kemerdekaan Papua dari Indonesia.
Meski pembebasan Philip Mehrtens menjadi angin segar bagi pihak keamanan, konflik di Papua masih jauh dari selesai. Terlebih dengan adanya tudingan internal dan perpecahan di antara kelompok OPM, situasi di lapangan tetap rumit.
Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang konflik di Papua dan latar belakang kelompok bersenjata di sana, klik di sini untuk informasi lengkapnya.