TOPGAMING77 – Dalam beberapa laga terakhir, Vinicius Junior menjadi sorotan karena seringnya ia terlihat protes kepada wasit. Tindakan ini membuat pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, merasa lelah menasihatinya. Apakah ini menjadi tanda bahwa Ancelotti mulai menyerah dengan kelakuan Vinicius?
Dalam pertandingan LaLiga melawan Alaves di Bernabeu pada Rabu (25/9/2024), Vinicius kembali menunjukkan emosinya. Setelah mendapatkan kartu kuning di babak pertama, ia terlihat sangat tidak puas dengan keputusan wasit saat di akhir laga, ketika ia digantikan oleh Fran Garcia. Protes kerasnya ditujukan kepada wasit yang memberikan tambahan waktu enam menit, yang dianggapnya tidak adil.
Vinicius menunjukkan reaksi yang mencolok saat meninggalkan lapangan, dengan tertawa sinis kepada wasit dan bertepuk tangan kepada ofisial keempat. Aksi ini tentu mengundang perhatian banyak pihak, termasuk media dan penggemar, yang menganggap perilakunya sudah melampaui batas. Banyak yang berpendapat bahwa Vinicius seharusnya menerima kartu kuning kedua dalam momen tersebut.
Hal ini rupanya tidak luput dari perhatian Ancelotti. Pelatih berpengalaman ini dikenal tegas dalam mendisiplinkan anak asuhnya, dan menurut laporan, ia sudah sering kali mengingatkan Vinicius untuk lebih menjaga sikap di lapangan. Menariknya, Vinicius tampaknya menjadi satu-satunya pemain yang terus-menerus mendapatkan nasihat dari Ancelotti mengenai perilakunya.
Baca Juga: [Efek Makan 24 Telur Sehari: Apa yang Terjadi pada Tubuh Pria Ini?]
Sejauh ini, Vinicius Junior memiliki catatan disiplin yang cukup mengejutkan. Selama kariernya, ia sudah mengoleksi 49 kartu kuning, dengan 33 di antaranya diperoleh saat membela Real Madrid. Meskipun belum pernah menerima kartu merah—kartu merahnya yang pernah diterima saat melawan Valencia pun dibatalkan—perilaku protesnya yang kerap muncul dapat berpotensi merugikan tim, terutama dalam laga-laga penting.
Ancelotti bukan hanya merasa lelah; beberapa rekan satu tim Vinicius juga dilaporkan mulai menyerah dalam upaya mendisiplinkan winger berusia 24 tahun ini. Mereka khawatir bahwa sikap Vinicius dapat berdampak negatif pada performa tim secara keseluruhan, terutama saat menghadapi lawan-lawan yang lebih kuat.
Namun, di balik semua protes dan masalah disiplin ini, kita tidak bisa mengabaikan kontribusi besar yang telah diberikan Vinicius kepada Real Madrid. Selama beberapa musim terakhir, ia telah menjadi salah satu pemain kunci bagi tim, mencetak 52 gol dan memberikan 43 assist dari total 189 pertandingan. Prestasi ini turut membawa Real Madrid meraih 13 trofi, termasuk tiga gelar LaLiga dan dua titel Liga Champions.
Sebagai salah satu talenta muda terbaik di dunia, Vinicius memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang menjadi pemain yang lebih baik, baik di dalam maupun di luar lapangan. Namun, untuk mencapai puncak kariernya, ia perlu belajar untuk mengelola emosinya dan menjaga sikap profesional, terutama di mata wasit.
Di sinilah peran Ancelotti sangat penting. Pelatih yang dikenal dengan strategi dan kepemimpinannya ini diharapkan bisa membantu Vinicius menyeimbangkan antara semangat bermain dan disiplin. Keduanya adalah kunci untuk memastikan bahwa kontribusi Vinicius tidak hanya terlihat di papan skor, tetapi juga dalam hal kepemimpinan dan sikap di lapangan.
Seiring dengan berjalannya musim, kita berharap melihat perubahan positif dari Vinicius Junior. Jika ia bisa memperbaiki sikapnya, bukan tidak mungkin bahwa ia akan menjadi salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki Real Madrid.
Dengan semua potensi dan bakat yang dimiliki, apakah Vinicius akan mampu mengubah cara pandangnya di lapangan dan mendengarkan nasihat Ancelotti? Hanya waktu yang akan menjawab. Mari kita saksikan bagaimana perjalanan karirnya selanjutnya di LaLiga dan kompetisi Eropa.